Jumat, 10 Februari 2017

10 Februari 2017

Hari gw di minggu ini itu gw kasih judul galau, kenapa gw bisa ngomong gitu, semua karena apa yang gw hadapin di kantor. Sikap labil yang sering berubah membuat gw galau berat, menghadapi sifat yang terkadang bersahabat dan tidak ini membuat hati gw capek. Memang seperti itu sifatnya, tapi yang namanya hati terkadang tidak bisa menerima perlakuan yang sedikit tidak mengenakan, apalagi gw cewe, sedikit lebih peka tentunya. Tepat tadi siang semua sudah mulai kelihatan titik terangnya, mungkin karena atasan gw yang peka sama tingkah laku gw yang lebih ke kalem ngebuat dia ngerasa perlu ada penengah di antara gw dan senior gw. Obrolan pun di mulai, entah kenapa gw selalu skakmat kalau sudah menghadapi mereka, secara gw masih anak bawang di divisi ini. Dengan hati yang super bingung karena senior gw yang ngebuat gw galau malah ngebela gw, lebih membingunggkan lagi ketika gw tau kalau semua fasilitas yg gw dapet itu karena senior gw yang minta ke atasan gw. Jujur gw ga tau mesti gimana, percaya atau tidak dengan semua kenyataaan yang terjadi, di satu sisi dia seakan ngebuat gw percaya kalau gw ga bisa melakukan pekerjaan ini, tapi di sisi lain dia selalu bilang kalau gw bisa ngelakuin pekerjaan ini, gw yang awalnya mulai menurunkan niat gw buat ada di divisi ini, ngebuat gw up lagi, di tambah semua dukungan mereka yang sayang sama gw. Gw yakin kalau niat kita baik pasti hasilnya akan baik juga, gw percaya bahwa ALLAH itu ga tidur, dan pasti DIA menyaksikan semua perjuangan gw. Mulai dengan niat yang mulia lagi, dan niat yang gw latar belakangi Keluarga gw


BISMILLAH. . .

Sabtu, 04 Februari 2017

CINTA

                                                                                                                     "CERPEN"

Sini nik gabung, dan kemudian akrab, setiap hari ketemu dan menjalani setiap kegiatan yang sama, dia sahabatku NIKO. Niko pria yang selalu ada di sampingku, jelas, dia sahabatku, banyak yang bilang kalo persahabatan cewek dan cowok itu mustahil tanpa adanya cinta, tidak berlaku dengan aku dan Niko. Dia sahabat yang baik pengertian dan pastinya dia itu sangat solid, Niko sangat kenal dengan semua temanku, dan begitu pun aku. Seperti lagunya "TULUS" "setiap hari ku menunggu di depan pintu, siapkan senyum terbaikku, agar cerah harimu, cukup bagiku, melihat kau tersenyum manis, di setiap pagiku siangku malamku" itu yang selalu di lakukan Niko. Niko tidak pernah merasa canggung dengan kedekatan kita, apalagi aku. Entah kenapa Niko selalu ada di samping aku, menurutnya bersahabat bersamaku itu membuatnya nyaman. Hari-hari ku selalu bersama Niko, bahagia pastinya mempunyai dia sahabatku, membuat aku yang galau gara-gara di khianati oleh pacar pertamaku perlahan mulai dengan kehidupan asli ku. Niko sangat membantu aku dalam hal mengembalikan semua sifat sikap dan tingkah laku ku seperti dulu lagi sebelum aku merasa galau dengan masa lalu. Niko... andai aku tidak troma dengan masa lalu, mungkin aku sudah bilang ke dia kalau aku nyaman dan ingin selalu bersamanya. Tapi masa lalu itu membuat ku takut menjalin apah yang di sebut "CINTA". Menurutku cinta itu jahat, karena sebuah ketulusan harus di balas dengan pengkhianatan. Ga adil memang harus mempunyai pemikiran seperti itu, tapi inilah aku, seorang wanita yang di khianati cintanya oleh seorang pemuda yang hanya memanfaatkan ketulusanku. Tapi Niko berbeda, bersamanya sebuah ketulusan di balas dengan ketulusan, dan mungkin kalau aku menawarkan cinta, Niko pasti menerimanya. Dan benarkan perlahan dengan sikap dan cara dia bersahabat dengan ku, sebenarnya Niko ingin menunjukkan bahwa cinta itu indah, bahagia, senang, dan tentunya baik. Sampai suatu saat Niko memberitahu aku bahwa dia mencintai ku, dan dia menunjukkan rasa sayangnya lewat apah yang dia lakukan selama ini dalam bersahabat. Aku tidak boleh egois dalam situasi ini, berfikir jernih membuat aku kembali mengenal cinta, berani menerima cinta, membuka hati dan membuat diri ini percaya akan adanya cinta. Niko yang membuat aku kembali seperti dulu, aku beruntung memilikimu Niko. Setiap saat Niko selalu memberi aku definisi cinta yang sebenarnya, bahwa cinta itu baik, bahagia, senang dan pastinya indah, dan aku mulai percaya itu. Sampai akhirnya saat Niko wisuda aku baru tau sebuah kenyataan, saat itu nama Niko di panggil, tentunya dengan nama lengkapnya, dan lewat nama itu aku tahu bahwa Niko berbeda. Rasa apah yang aku rasa saat itu, kecewa dan bahagia menjadi satu, tapi rasa kecewa itu lebih dalam dari rasa bahagia. Kebohongan yang membuat diri ini kembali melihat masa lalunya, Dan saat itu aku tidak percaya cinta itu baik,bahagia,senang. Dan saat itu aku kembali dengan prinsip ku, bahwa cinta itu jahat......
Niko yang sempurna dimataku menjadi sosok yang aku benci, dia tidak pernah jujur dengan statusnya yang ternyata dia adalah nonmuslim. Aku fikir aku dan dia sama, hingga akhirnya aku bisa selalu bersamanya, harapan yang indah kedepan, berubah menjadi kekecewaan ku. Mungkin Niko bisa mengikuti ku, tapi tidak buat Niko yang sudah berjanji kepada Kakeknya bahwa dia akan selalu dengan statusnya, dan apah yang aku rasa. Kehilangan, lagi dan lagi, kalau kenyataan ini aku tahu terlebih dahulu, nungkin aku akan menolak rasa yang kau beri untukku Niko, dan mungkin aku akan selalu menganggap bahwa cinta itu jahat, tapi terimakasih Niko, karena kamu membuat hati ini sadar kembali, bahwa cinta itu memang jahat....

Aku dan Inginnya

Berat memang harus menjadi seseorang yang harus menanggung semua harapan mereka, berusaha menyerah pun sudah, tapi harapan dan keinginan mereka yang tidak bisa aku hindari. Setiap ingin menyerah dan keluar dari semua masalah ini, mereka selalu memberi aku harapan akan sebuah perubahan, Aku yang bisa merubahnya, seperti itu inginnya. Tapi itu berarti aku harus mengalahkan hati untuk egonya, mendukung, tapi tidak sependapat, sulit menjalani semua kebohongan ini, sulit menahan sepi ini, tapi ini demi mereka. Aku harapannya, aku inginnya, tapi aku tidak bisa, dan aku menyerah...

Kisah Ade Humaidi

Dia itu hebat, seorang anak yang mampu menjadi ayah untuk adiknya, seorang sahabat yang selalu memberi yang terbaik untuk sahabatnya, pendengar yang baik untuk cerita keluarganya. Dia mampu berdiri sendiri tanpa mereka, orang tuanya, dia mampu membuat yang mustahil menjadi bisa di lakukan, harus berontak dengan hati yang seakan tidak mampu. Tapi dia hebat, menahan rasa sedih dan sepi setiap hari, berpura-pura kuat di depan adiknya, walau sebenarnya dia rapuh. Ade Humaidi atau biasa gw panggil Bebek adalah anak yang belum dibilang dewasa saat itu, yang harus kehilangan ayahnya saat dia duduk di bangku SMA, dan harus menerima kenyataan yang lebih sedih ketika dia harus kehilangan 1 orang tuanya lagi, Ibunya meninggal tepat 2 tahun kepergian ayahnya. Tangguh, tegar, kuat, kata itu yang mewakili semua kata-kata ku untuknya, menjadi dia itu sulit, mau tidak mau dia harus berperan ganda dalam kehidupan nya, membuang semua mimpinya saat itu dan harus memikirkan apah yang seharusnya bukan tanggung jawabnya. Setiap curhatanmya selalu merindukan peran mereka, orang tuanya, tapiii dia hanya manusia biasa yang harus menerima takdir yang telah di tetapkan, siapa yang mau kehilangan sosok yang penting dalam kehidupannya, siapa yang mau juga terbebani oleh tanggung jawab yang besar. Menjadi seorang kakak sekaligus ayah itu sulit, harus mendidik dan memberikan kasih sayang yang lebih terhadap adiknya. Kalau kalian tanya aku , mungkin aku akan jawab itu pekerjaan berat, mungkin aku akan berhenti berusaha, dan rela melihat keluarga ku berantakan tanpa adanya orang tua dalam kehidupanku, tapi tidak untuk dia, dia mampu dan dia bisa...