Sabtu, 14 Januari 2017

Masa Lalu

Tersendiri dalam malam yang sepi, aku mengingat akan cerita yang usang,
akan cerita yang sudah berlalu dan hanya sejarah masa lalu. Pertengahan tahun itu aku bertemu dengan mu di suatu media sosial, di saat aku sedang mencari jati diri, kau datang. Memberi harapan yang seakan tak pernah hadir, memberikan ku nafas segar sejak kedatanganmu. Kau tau, aku terlalu berharap padamu. Kau datang membawa semua hati, seakan seluruh hati mu untuk ku, Kau begitu lihai memerankan peranmu. Sehingga aku tak pernah tahu ini hanya kepura-puraan mu.Kau tau, aku selalu membanggakan mu sampai kau berada utuh di hatiku. Hari demi hari kita lalui cerita kita bersama. Kau hadir dalam kehidupanku dan keluarga ku, sehingga keluarga ku percaya akan kebaikan mu, dan berharap kau mampu untuk mencintai putrinya. Kau selalu hadir dalam setiap hari ku membuat aku selalu percaya bahwa aku satu-satunya.Yahh tidak ada kebohongan dalam hubungan ini, mungkin, menurutku. Tapi semua ternyata hanya kepura-puraanmu,ternyata kau menjadikan ku ke dua dalam hatimu, memanfaatkanku. Hati yang selalu membuat ku percaya akan mu, membuat aku tidak pernah percaya pada kenyataan yang terjadi. Seperti terhipnotis pada semua yang telah kau lakukan. Bodoh bahkan sangat bodoh percaya pada mu yang telah membuat hati ini pecah berkeping-keping. Kau tau, untuk mengobati luka ini itu sulit, harus bertarung pada hati yang tidak mampu menhilangkan mu dalam pikiran ini. Kau membuat ku jatuh terlalu dalam, terima kasih untuk kepura-puraan ini terimakasih atas segala kebohongan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar