Selasa, 03 Januari 2017

Si Angkuh yang Luluh

Melanjutkan pendidikan di Universitas itu pasti keinginan setiap anak di dunia ini. Sama seperti gw yang bahagia saat hari pertama masuk Kuliah. Ditambah lagi gw masuk kuliah karena beasiswa yang gw dapet dari gw SMA. Beruntung sekali yak gw, semua itu gw dapet karena perjuangan gw selama ini, dan berkat doa orang-orang yang sayang sama gw. Langkah kaki ini seakan ringan sekali dibawa menuju pintu masuk universitas, dengan semangat yang membara dan dengan harapan yang keras untuk membahagiakan orang tua gw, semua akan terasa mudah. Hari demi hari berlalu, dan saat ini gw pun masih mempertahankan prestasi gw. Sampai suatu waktu kampus gw kedatangan mahasiswa baru, wajah ganteng, kulit putih, tas baju sepatu bermerk, badan yang sispack dan tentunya bermobil. Idaman wanita banget kan, dan ternyata pria itu adalah anak salah satu penyumbang dana terbesar di universitas. Pantes dandanannya seperti artis-artis muda yang lagi naek daun. Disaat semua cewe-cewe histeris ngeliat dia, aku cuman diam, karena menurut gw, gw bisa nemuin cowo seperti itu di drama Korea. Gw bergegas menuju kelas, hampir saja gw telat karena cowo sok ganteng itu. Dosen mata kuliah pertama pun masuk diikuti dengan cowo sok ganteng itu, dan dosen gw pun memperkenalkan cowok sok ganteng di ke semua temen sekelas gw, dan dari situ lah gw tau bahwa namanya Doni, dan lebih mengejutkan lagi dia duduk di samping gw. Dan ga munafik dgw pun memperkenalkan diri, "gw mely" sapa gw sambil menyodorkan tangan, tapi bukan balesan akrab yang gw dapet, malah sifat sok ganteng nya itu yang muncul. Dalam hati gw sambil ngedumel "heloo lo itu anak baru disini, sok ganteng banget sih lo".Bel istirahat pun berbunyi, yahhh tentu bukan hal aneh bila cowok ganteng dan kaya seperti Doni ga cepet dapet temen. Hampir satu kelas di teraktir Doni di kantin kampus, tapi nggak sama gw, buat gw Doni tuh cuman cowo sok ganteng yang lagi tebar pesona demi mendapat temen baru. Setiap hari gw dan Doni ga pernah nyapa, padahal duduknya bersebelahan, sampai pada suatu hari Doni semakin merajarela, di depan gw dia merendahkan salah seorang mahasiswa di kampus gw. Sebagai makhluk sosial tentu gw merasa terenyuh melihat kejadian itu, dan gw pun menegor Doni, sifat keras gw yang selama ini ga pernah gw tunjukin, akhirnya gw tunjukin  ke Doni. Doni pun tercengang, tapi Doni yak Doni, sifat angkuhnya tidak mau dikalahkan, dia tetap tidak mau berniat baik meminta maaf ke mahasiswa yang di rendahkan itu.Dan aku ,,, hanya mengelus dada, karena aku berpikir usaha ku menegur Doni sia-sia, dan aku pun pergi dari hadapan Doni. Dan sejak saat itu Doni selalu mengejekku, sampai akhirnya Doni kena batunya, Dia menabrak salah satu mahasiswa yang sedang berjalan pulang, mahasiswa yang Doni tabrak adalah mahasiswa sederhana yang untuk membiayai kuliah saja harus banting tulang kerja freelance. Saat kejadia itu ada gw disitu, dengan sigap gw langsung menolong mahasiswa yang di tabrak Doni, dengan rasa takut Doni membawa mahasiswa itu ke rumah sakit. Di rumah sakit gw coba menasehati Doni, entah karena dia masih shock atau memang dia mulai menyadari kesalahannya, Doni hanya mengangguk dan berkata iya saat gw menasehatinya, beda dengan Doni yang baru masuk kuliah pertama kali. Keesokan harinya Doni pun semakin bersikap positif, Doni tidak lagi merendahkan mahasiswa sederhana yang ada dikampus, tidak bersikap negatif lagi dan tentunya lebih bersahabat. Sikap ini lah yang membuat gw semakin bangga dengan Doni. Dan perasaan bangga itu berubah menjadi perasaan cinta, setiap melihat Doni muka gw memerah, apalagi kalau gw sedang berbicara dengan Doni. Mungkin lama kelamaan Doni memperhatikan tingkah laku gw yang semakin bersahabat dengannya. Sampai suatu hari Doni mengajak gw untuk makan malam di luar berdua, dan disitulah waktu yg gw tunggu. Dengan musik romantis, lampu yang seakan meredup, suasana yang mendukung, Doni pun mengungkapkan perasannya ke gw. Menurutnya tidak ada yang bisa merubah sikap angkuhnya dia kecuali gw, ga ada yang bisa bikin dia berubah 360 derajat, dan ga ada yang bisa bikin hatinya luluh setelah 3 tahun lalu putus dari pacarnya yang dulu. Dan gw pun luluh dengan omongannya Doni, Dan pertanyaan yang gw tunggu-tunggu itulah yang disampaikan Doni
"Mel, kamu mau gak jadi pacarku ?" dengan tersipu malu gw pun menjawab "Ya" sembari mengangguk. Sejak malam itu gw menjadi kekasih Doni, Eitsss jangan kalian pikir nilai gw turun dan gw kehilangan beasiswa. Berkat Doni akhirnya gw bisa melanjutkan kuliah S2 gw, berkat bokapnya Doni sihhh :)



                                                                                                             Created by : Siti Juaryah Herawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar